Tentang Dana BOS

Kamis, 08 Maret 2012

Dinas Dikpora DIY- Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Triwulan I tahun 2012 untuk wilayah DIY telah diberikan kepada seluruh sekolah penerima semenjak 5 Januari 2012 yang lalu. DIY tercatat sebagai provinsi tercepat yang telah berhasil menyalurkan Dana BOS kepada seluruh sekolah di DIY. Guna menghindari dari sanksi yang diberikan terkait penyalahgunaan pemakaian dana BOS, maka sekolah harus memanfaatkan dana BOS sesuai dengan aturan penggunaan, larangan, dan pelaporan Dana BOS.

Penggunaan dana BOS hanya bisa diperuntukkan untuk 13 item yakni penggantian buku teks pelajaran yang rusak, kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler siswa, kegiatan ulangan dan ujian, pembelian bahan-bahan habis pakai, langganan daya dan jasa, perawatan sekolah, pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer, pengembangan profesi guru, membantu siswa miskin, pembiayaan pengelolaan BOS, pembelian perangkat komputer, serta biaya lainnya jika komponen 1 s.d. 12 telah terpenuhi pendanaannya dari BOS.

Sementara dari segi larangan, dana BOS tidak boleh disimpan dengan maksud dibungakan, dipinjamkan kepada pihak lain, membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya besar, membiayai kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD Kecamatan/Kabupaten/Kota/Provinsi/Pusat, atau pihak-pihak lainnya, kecuali untuk menanggung biaya siswa/guru yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Selain itu, dana BOS juga tidak boleh dipergunakan untuk membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru, membeli pakaian/seragam/sepatu bagi guru/siswa untuk kepentingan pribadi (bukan inventaris sekolah), kecuali untuk siswa penerima Subsdi Siswa Miskin (SSM). Rehabilitasi sedang dan berat, membangun gedung/ruangan baru, membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran, menanamkan saham, membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat atau pemerintah daerah secara penuh/wajar, membiayai biaya penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasi sekolah, misalnya membiayai iuran dalam rangka perayaan hari besar nasional dan upacara/acara keagamaan juga tidak diperbolehkan menggunakan dana BOS.

Lebih lanjut, dana BOS juga tidak boleh digunakan untuk membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/sosialisasi/pendampingan terkait program BOS/perpajakan program BOS yang diselenggarakan lembaga di luar SKPD Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan .

Dari segi laporan, menurut Kasi Data dan TI Dinas Dikpora DIY, Singgih Raharja, SH., M.Ed., setiap kegiatan wajib dibuatkan laporan hasil pelaksanaan kegiatannya. Laporan penggunaan dana BOS di tingkat sekolah diserahkan kepada Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota meliputi laporan realisasi penggunaan dana per sumber dana (Formulir BOS-K7) dan surat pernyataan tanggung jawab yang menyatakan bahwa dana BOS yang diterima telah digunakan sesuai NPH BOS,

"Sebagai bahan audit, buku Kas Umum, buku Pembantu Kas, buku Pembantu Bank, danbBuku Pembantu Pajak beserta bukti serta dokumen pendukung bukti pengeluaran dana BOS (kuitansi/faktur/nota/bon dari vendor/toko/supplier) wajib diarsipkan oleh sekolah. Seluruh arsip data keuangan, baik yang berupa laporan-laporan keuangan maupun dokumen pendukungnya, disimpan dan ditata dengan rapi dalam urutan nomor dan tanggal kejadiannya, serta disimpan di suatu tempat yang aman dan mudah untuk ditemukan setiap saat", terang Singgih.

Berbeda dengan pelaporan dana BOS di tahun sebelumnya yang dilaksanakan tiap triwulan, untuk tahun 2012, laporan pertanggungjawaban disampaikan kepada SKPD Pendidikan Kabupaten/ Kota paling lambat tanggal 5 Januari tahun berikutnya. Namun untuk tertib administrasi dan kemudahan dalam proses pemeriksaan, setiap sekolah harus menyusun laporan triwulanan untuk disimpan di sekolah. (m.tok)
sumber:http://www.pendidikan-diy.go.id/?view=v_berita&id_sub=2641
READ MORE - Tentang Dana BOS

Ingin anak anda pintar??

Jumat, 21 Januari 2011

Kepintaran seorang bisa dibilang sebuah anugerah dari Allah. Selain itu ternyata faktor yang mempengaruhi kepintaran seorang anak juga ditentukan oleh lingkungannya.

Ada banyak hal yang bisa membuat anak menjadi lebih pintar, tentunya selain dengan belajar di sekolah. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat anak menjadi lebih pintar, seperti dikutip dari MSN News dan dari beberapa sumber.

1. Bermain permainan yang berpikir
Catur, teka-teki silang selain menyenangkan juga mendukung strategi berpikir anak-anak, bagaimana cara menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan yang kompleks. Untuk anak usia balita bisa diberikan mainan yg bersifat edukatif seperti menyusun balok-balok menjadi bangunan maupun bermain pazel.

2. Bermain musik
Bermain musik selain menyenangkan juga bisa merangsang pertumbuhan otak kanan. Menurut sebuah studi di Universitas Toronto, diadakannya pelajaran musik bisa memberikan keuntungan dalam meningkatkan IQ anak dan performa akademisnya. Semakin lama waktu yang digunakan untuk bermain musik maka efek yang dihasilkan juga semakin besar.

3. Pemberian ASI
ASI merupakan makanan otak yang paling dasar. Peneliti secara konsisten terus menunjukkan berbagai macam keuntungan ASI yang behubungan dengan pertumbuhan bayi. Anak yang mengkonsumsi ASI eksklusif akan memiliki tingkat kepintaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang mengkonsumsi ASI hanya beberapa bulan saja.

4. Membiasakan berolahraga
Para peneliti di Universitas Illinois menunjukkan hubungan yang kuat antara kebugaran dan prestasi akademik di antara anak-anak sekolah dasar. Semakin bugar badan sang anak maka kemampuan dalam menerima pelajaran juga meningkat. Sebaiknya mendorong anak untuk terlibat dalam aktivitas fisik atau organisasi olahraga tertentu sesuai dengan minat anak.

5. Menyingkirkan makanan siap saji
Mengurangi asupan gula, lemak trans dari makanan siap saji dan menggantinya dengan makanan bergizi tinggi yang baik untuk perkembangan mental anak usia dini serta berfungsi dalam perkembangan motorik anak pada usia 1-2 tahun pertama. Contohnya anak-anak memerlukan zat besi untuk perkembangan jaringan otak yang sehat, anak yang kekurangan zat besi akan lambat dalam menerima rangsangan.

6. Mengembangkan rasa ingin tahu
Para ahli mengatakan orang tua yang menunjukkan rasa ingin tahunya pada anak akan mendorong anak untuk mencari ide-ide baru, sehingga merangsang anak untuk berpikir. Mengajari anak keterampilan baru serta pendidikan di luar rumah juga bisa mengembangkan rasa ingin tahu anak dan intelektualnya.

7. Budayakan membaca
Membaca adalah cara yang paling mudah untuk meningkatkan pembelajaran dan perkembangan kognitif anak-anak dari segala usia. Cara ini bisa dimulai dengan sering membacakan anak dongeng sebelum tidur dan sering-seringlah memberikan anak hadiah buku yang bisa menarik perhatiannya.

8. Mengajarkan kepercayaan diri
Orang tua sebaiknya meningkatkan semangat dan optimisme anak-anak. Berpartisipasi dalam tim olahraga atau kegiatan sosial akan membantu meningkatkan kepercayaan diri sang anak diantara teman-temannya.

9. Memberikan sarapan yang sehat
Para peneliti meyakinkan bahwa mengonsumsi sarapan yang sehat akan meningkatkan memori dan konsentrasi anak dalam belajar. Anak-anak yang tidak dibiasakan sarapan cenderung lebih mudah marah dan kurang konsentrasi pada waktu belajar, sementara anak yang sarapan akan tetap fokus dan bergerak selama jam sekolah.
READ MORE - Ingin anak anda pintar??

PERLUKAH MEMARAHI ANAK DIDIK KITA?

Jumat, 14 Januari 2011

“Saya harus mengajar anak saya dengan keras, supaya tidak seperti banci nantinya. Saya dulu di didik dengan keras oleh orangtua saya dan saya jadi orang yang tegar dan kuat, saya ingin anak saya melalui proses yang sama. Kalau diberi terlalu banyak kasih sayang apa ngga manja? Atau jadi banci?”

Seringkali ini pertanyaan banyak orangtua yang mengikuti seminar dan workshop yang saya berikan. Tema ini begitu penting bagi mereka setelah saya menjelaskan tentang apa itu Tungku Mental (akan saya bahas lain waktu).

Yah, memberikan dan mengajarkan disiplin pada anak memang sebaiknya dimulai sejak usia dini. Seringkali saya mengajarkan pada para sahabat orangtua, agar mereka mendidik dan menanamkan figure orangtua saat anak mereka berusia 3 tahun. Lho?

Begini ilustrasinya, anggaplah didepan Anda ada sebuah monster yang besar, sangat kuat dan tidak mungkin dibunuh. Dan monster ini sangat menyebalkan, serta punya potensi untuk melakukan hal yang sangat mengerikan. Dibunuh? Tidak mungkin, kenapa? Karena itu adalah anak kita saat dewasa.


Ya, para pembaca yang budiman. Banyak kasus yang saya tangani setelah anak-anaknya menjadi “monster”, memukuli orangtuanya dengan sengaja dan tega, mencuri, bertindak kurang ajar dan lain-lain. Jadi, untuk mengatasi hal tersebut apa yang harus dilakukan?

Saran saya:

1. Marah boleh, bahkan memukul boleh. TAPI tidak dilakukan didepan (diawal). Jika kita merasa perlu mendisiplinkan perilaku anak, maka komunikasikan dengan baik. Komunikasikan dengan kata “Minta”, misal: Ani ibu minta mulai besok dan seterusnya kalo pulang sekolah tepat waktu yah.
2. Jika masih dilanggar? Baiklah kita mulai menetapkan aturan yang lebih tinggi. Kita bisa cari barang atau sesuatu kesukaan anak yang jika disita, anak akan merasa tersiksa. Misal: Handphone, mobil-mobilan, dll. “Jika kamu masih melanggar maka mulai besok Ibu akan sita handphone kamu”.
3. Jika masih dilanggar? Kita perlu meningkatkan aturan yang lebih tinggi lagi, misalnya tidak memberikan uang jajan dan anak hanya makan bekal yang telah disediakan dari rumah.
4. Buatlah gradasi atau tingkatannya semakin membuat anak “sengsara”. Tapi satu hal yang perlu diingat, saat kita melakukan point 1-3, kita tetap menghargai anak, bicara dengan sopan dan tatapan mata tetap datar, tidak perlu berbicara dengan kasar. Dengan cara menghargai anak maka anak akan menghargai orangtua. Bahkan jika kita harus marah ataupun memukul, lakukan sebagai senjata terakhir, setelah melalui berbagai tahapan diatas.
5. Dan yang paling penting, ketika menerapkan serta mengajarkan disiplin pada anak perlu sekali bagi kita orangtua mengatakan “Ayah / Ibu sayang sama kamu, kita perlu mendisiplinkan kamu karena …”, pastikan kata-kata itu keluar, untuk membuat harga diri anak tetap baik, serta anak tetap merasa dicintai orangtua.


Atau tips ini bisa Anda gunakan, ini adalah pengalaman pribadi saya dengan anak saya yang tercinta, Joshua. Saat itu anak laki-laki saya berusia 1,8 tahun. Saat itu kami bermain bersama dikamar, kemudian Joshua mengacak–acak peralatan rias mamanya. Ok, kita berdua (saya dan istri) hanya mengamati dia bermain, makin lama semakin banyak barang yang dia turunkan dan sebar ke lantai.

Berkisar 30 menit anak ini mulai bosan dengan mainannya dan hendak keluar dari kamar kita, eitt… “tunggu dulu sayang” kata saya “Daddy minta tolong ini dibereskan dikembalikan ke tempatnya, Daddy dan Mammy akan bantu, mau?” dan dia menolak. Disini saya ingin mengajarkan disiplin pada anak, saya tahu dia belum bisa melakukan hal tersebut dengan rapi tapi perilaku dan kebiasaanya yang ingin kita ajarkan. Singkat cerita dia mulai meronta-ronta minta keluar, nangis keras-keras kurang lebih 15 menit dan saya menanggapinya dengan tatapan mata yang penuh sayang dan datar, serta tetap menemani dalam proses tersebut.

Akhirnya dengan terpaksa anak saya yang tercinta mulai memungut barang-barang yang berserakan satu persatu dan sesuai janji kita (ingat jika berani berjanji maka tepati) kita juga membantunya. Setelah proses selesai, maka saya mendatangi Joshua dan memeluk dia serta berkata “Jo, jika Daddy berlaku seperti tadi artinya Daddy serius sama kamu, ingat ya… (saya ulang 3 kali), I love U Jo” saya kemudian memberikan ciuman di pipinya.


Berikutnya jika saya merasa perlu untuk mengajarkan hal baru dan disiplin kepada Joshua maka prosesnya akan sangat mudah. Jika Joshua mulai merasa “gerah” maka saya cukup mengatakan “Jo, Daddy serius sama kamu” (dengan nada yang datar dan mata saya menatap datar) maka seketika itu pula ia melakukan dengan sukarela. Saya tidak perlu marah-marah apalagi sampai memukul. Tetap perlu memberikan cinta sepenuhnya dalam kehidupan tiap anak, agar dia mampu mengartikan segala didikan kita dengan arti cinta dan sayang orangtua kepada anak.


Salam..
READ MORE - PERLUKAH MEMARAHI ANAK DIDIK KITA?

TIPS DAN TRIK BELAJAR SEBELUM UJIAN

Kamis, 06 Januari 2011

Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dibimbing oleh Bapak atau Ibu Guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik dengan maupun tanpa pr / pekerjaan rumah. Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.

Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :

1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.

2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.

3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.

4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.

5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu

6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.

7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.

8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.

Semoga tips cara belajar yang benar ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, amin.
READ MORE - TIPS DAN TRIK BELAJAR SEBELUM UJIAN

SISWA BARU SDN GEDONGKIWO

Kamis, 01 Juli 2010

Selamat: Oleh Adham ARdhian Noor, SH

SEhubungan dengan penerimaan siswa baru yang di laksanakan pada tanggal 28 sampai dengan 29 Juni 2010 yang telah di selenggarakan dengan lancar. Dengan proses seleksi berdasarkan umur dan domisili. Sehingga kami mendapatkan peserta didik baru yang di harapkan.
Berikut ini adalah nama-nama siswa yang diterima di sdn Gedongkiwo yogyakarta:


NONamaL/PTempat LahirTgl LahirDomisiliUmur

NPSN
1UMI ANIWATUN NURKASANAHPYogyakarta2002-02-03Dalam Kota843020403484
2MUHAMMAD KAREL RAMADHANLJakarta2002-11-20Dalam Kota771320403484
3CANDRA KURNIAWANLYogyakarta2003-02-18Dalam Kota741520403484
4PUSPITA MAHARANIPYogyakarta2003-03-04Dalam Kota732920403484
5TRIATMADJA BUDI SANTOSALYogyakarta2003-04-03Dalam Kota723020403484
6AINUN RODHIYAH NURHAYATIPYogyakarta2003-04-29Dalam Kota72420403484
7SIGIT PRASETYOLYogyakarta2003-05-12Dalam Kota712120403484
8LUDNA BAGUS KURNIAWANLYogyakarta2003-05-12Dalam Kota712120403484
9SINTIYA PRATIWIPYogyakarta2003-05-15Dalam Kota711820403484
10SUKMA AYU NINGRUMPYogyakarta2003-05-26Dalam Kota71720403484
11DEA NUR ARISTAPYogyakarta2003-06-15Dalam Kota701820403484
12ABDILLAH MUDZIRLBantul2003-06-23Luar Kota701020403484
13LINDA DINI TITIS SEJATIPGunungkidul2003-07-20Dalam Kota6111320403484
14DIVIA AL HUSNAPYogyakarta2003-08-01Dalam Kota611120403484
15HAFID ATTALAHAQ YULIANTO PUTRALYogyakarta2003-08-04Dalam Kota6102920403484
16RYAN SURYA RUSDIANTOLPurwokerto2003-08-07Luar Kota6102620403484
17WULAN SEPTI VENTIANAPBantul2003-09-07Luar Kota692620403484
18REZA AMERTEVIA NANDA PUTRIPYogyakarta2003-09-09Dalam Kota692420403484
19MUHAMMAD ZAKI FADILALYogyakarta2003-09-14Dalam Kota691920403484
20RADEN MUHAMMAD FAJAR DWI ARINTIOLYogyakarta2003-09-18Luar Kota691520403484
21ARNETTA ARTHAMEVIAPYogyakarta2003-09-22Dalam Kota691120403484
22SEPTI ROSDIANTIPSleman2003-09-26Dalam Kota69720403484
23MUHAMMAD HANIF DHIYAUL HAQLYogyakarta2003-10-06Dalam Kota682720403484
24RERE VERY ANANTALYogyakarta2003-10-08Dalam Kota682520403484
25RISKA OCTAVIA DAENGPBintan2003-10-11Dalam Kota682220403484
26BELLA EKA OKTAVIANAPYogyakarta2003-10-15Dalam Kota681820403484
27RAMADHAN NURHIDAYATLYogyakarta2003-10-26Dalam Kota68720403484
28ELLISA HANA RAMADHANIPYogyakarta2003-10-27Dalam Kota68620403484
29INTAN EKA PRATIWIPJember2003-11-02Luar Kota68020403484
30ANDREAS RYAN ANDHIKALYogyakarta2003-11-04Dalam Kota672920403484
31DESANDA PUSPITA SARIPYogyakarta2003-12-17Dalam Kota661620403484
32HAIDAR RUHUL AULYALJakarta2003-12-21Luar Kota661220403484
33ZULFA NUR AMANDAPYogyakarta2003-12-27Dalam Kota66620403484
34HASNA NINGRUM SALSABILAPBantul2004-01-10Dalam Kota652320403484
35MUHAMMAD IDRISLYogyakarta2004-01-12Dalam Kota652120403484
36BAGUS NUR PRATAMALYogyakarta2004-01-14Dalam Kota651920403484
37MIFTAKHUL HIKMAHPYogyakarta2004-01-14Dalam Kota651920403484
38NADIA PURWAPBatam2004-01-28Dalam Kota65520403484
39FEBRANADA SISILIAPYogyakarta2004-02-02Dalam Kota65020403484
40FIRDY HANGGA SAPUTRALYogyakarta2004-02-06Dalam Kota642720403484
41HARIO WIJASENALYogyakarta2004-02-07Dalam Kota642620403484
42AZKA SHAFIRAPSleman2004-02-27Dalam Kota64620403484
43RIZKIANA TITIS GAMARATRIPBantul2004-03-03Dalam Kota633020403484
44SEKAR ARUM LIESPRIYANTIPBantul2004-03-04Dalam Kota632920403484
45BUNGA AYU LIESPRIYANTIPBantul2004-03-04Dalam Kota632920403484
46NARANGGA DWI SAPUTRALYogyakarta2004-03-12Dalam Kota632120403484
47BILQIS ALVINA SYAFA`ATPBantul2004-03-18Luar Kota631520403484
48NUR FITHRIANIPYogyakarta2004-03-23Dalam Kota631020403484
49NUR SITI FATIMAHPYogyakarta2004-03-23Dalam Kota631020403484
50ZHARO KURNIA SARIPYogyakarta2004-04-02Dalam Kota63020403484
51ALYA CITRA APRILIAPYogyakarta2004-04-04Dalam Kota622920403484
52AMELIA VEGAPYogyakarta2004-04-15Dalam Kota621820403484
53AROFI MULYO HADILYogyakarta2004-04-16Dalam Kota621720403484
54SINTA APRILLIA SEKAR AYU SAPUTRIPYogyakarta2004-04-22Dalam Kota621120403484
55PUJA ARIELLA RAHARJAPYogyakarta2004-04-27Dalam Kota62620403484
56SEKTI NUR RAHMADILYogyakarta2004-04-29Dalam Kota62420403484


Sekali lagi kami ucapkan SElamat bagi peserta didik bari yang di terima Di SDN GEdongkiwo Yogyakarta.
READ MORE - SISWA BARU SDN GEDONGKIWO

PPDB SDN GEDONGKIWO TAHUN AJARAN 2010/2011

Minggu, 27 Juni 2010

PPDB SD N gedongkiwo yogyakarta di laksanakan pada tanggal 28 sampai dengan tanggal 30 juni 2010. Untuk pendaftaran dimulai tanggal 28 sampai dengan 29 Juni, sedangkan pengumuman penerimaan peserta didik pada tanggal 30 Juni 2010.
berikut ini daftar siswa sementara yang masuk sampai dengan tanggal 28 Juni 2010:




NONamaL/PTempat LahirTgl LahirDomisiliUmur  
1UMI ANIWATUN NURKASANAHPYogyakarta2002-02-03Dalam Kota8430
2MUHAMMAD KAREL RAMADHANLJakarta2002-11-20Dalam Kota7713
3CANDRA KURNIAWANLYogyakarta2003-02-18Dalam Kota7415
4PUSPITA MAHARANIPYogyakarta2003-03-04Dalam Kota7329
5TRIATMADJA BUDI SANTOSALYogyakarta2003-04-03Dalam Kota7230
6AINUN RODHIYAH NURHAYATIPYogyakarta2003-04-29Dalam Kota724
7SIGIT PRASETYOLYogyakarta2003-05-12Dalam Kota7121
8LUDNA BAGUS KURNIAWANLYogyakarta2003-05-12Dalam Kota7121
9SINTIYA PRATIWIPYogyakarta2003-05-15Dalam Kota7118
10SUKMA AYU NINGRUMPYogyakarta2003-05-26Dalam Kota717
11DEA NUR ARISTAPYogyakarta2003-06-15Dalam Kota7018
12ABDILLAH MUDZIRLBantul2003-06-23Luar Kota7010
13LINDA DINI TITIS SEJATIPGunungkidul2003-07-20Dalam Kota61113
14DIVIA AL HUSNAPYogyakarta2003-08-01Dalam Kota6111
15HAFID ATTALAHAQ YULIANTO PUTRALYogyakarta2003-08-04Dalam Kota61029
16RYAN SURYA RUSDIANTOLPurwokerto2003-08-07Luar Kota61026
17WULAN SEPTI VENTIANAPBantul2003-09-07Luar Kota6926
18REZA AMERTEVIA NANDA PUTRIPYogyakarta2003-09-09Dalam Kota6924
19MUHAMMAD ZAKI FADILALYogyakarta2003-09-14Dalam Kota6919
20RADEN MUHAMMAD FAJAR DWI ARINTIOLYogyakarta2003-09-18Luar Kota6915
21ARNETTA ARTHAMEVIAPYogyakarta2003-09-22Dalam Kota6911
22SEPTI ROSDIANTIPSleman2003-09-26Dalam Kota697
23MUHAMMAD HANIF DHIYAUL HAQLYogyakarta2003-10-06Dalam Kota6827
24RERE VERY ANANTALYogyakarta2003-10-08Dalam Kota6825
25RISKA OCTAVIA DAENGPBintan2003-10-11Dalam Kota6822
26BELLA EKA OKTAVIANAPYogyakarta2003-10-15Dalam Kota6818
27RAMADHAN NURHIDAYATLYogyakarta2003-10-26Dalam Kota687
28ELLISA HANA RAMADHANIPYogyakarta2003-10-27Dalam Kota686
29INTAN EKA PRATIWIPJember2003-11-02Luar Kota680
30ANDREAS RYAN ANDHIKALYogyakarta2003-11-04Dalam Kota6729
31DESANDA PUSPITA SARIPYogyakarta2003-12-17Dalam Kota6616
32HAIDAR RUHUL AULYALJakarta2003-12-21Luar Kota6612
33ZULFA NUR AMANDAPYogyakarta2003-12-27Dalam Kota666
34HASNA NINGRUM SALSABILAPBantul2004-01-10Dalam Kota6523
35MUHAMMAD IDRISLYogyakarta2004-01-12Dalam Kota6521
36BAGUS NUR PRATAMALYogyakarta2004-01-14Dalam Kota6519
37MIFTAKHUL HIKMAHPYogyakarta2004-01-14Dalam Kota6519
38NADIA PURWAPBatam2004-01-28Dalam Kota655
39FEBRANADA SISILIAPYogyakarta2004-02-02Dalam Kota650
40FIRDY HANGGA SAPUTRALYogyakarta2004-02-06Dalam Kota6427
41HARIO WIJASENALYogyakarta2004-02-07Dalam Kota6426
42AZKA SHAFIRAPSleman2004-02-27Dalam Kota646
43RIZKIANA TITIS GAMARATRIPBantul2004-03-03Dalam Kota6330
44SEKAR ARUM LIESPRIYANTIPBantul2004-03-04Dalam Kota6329
45BUNGA AYU LIESPRIYANTIPBantul2004-03-04Dalam Kota6329
46NARANGGA DWI SAPUTRALYogyakarta2004-03-12Dalam Kota6321
47BILQIS ALVINA SYAFA`ATPBantul2004-03-18Luar Kota6315
48NUR FITHRIANIPYogyakarta2004-03-23Dalam Kota6310
49NUR SITI FATIMAHPYogyakarta2004-03-23Dalam Kota6310
50ZHARO KURNIA SARIPYogyakarta2004-04-02Dalam Kota630
51ALYA CITRA APRILIAPYogyakarta2004-04-04Dalam Kota6229
52AMELIA VEGAPYogyakarta2004-04-15Dalam Kota6218
53AROFI MULYO HADILYogyakarta2004-04-16Dalam Kota6217
54SINTA APRILLIA SEKAR AYU SAPUTRIPYogyakarta2004-04-22Dalam Kota6211
55PUJA ARIELLA RAHARJAPYogyakarta2004-04-27Dalam Kota626
56SEKTI NUR RAHMADILYogyakarta2004-04-29Dalam Kota624
57ARROYAN PANGAYOM SANLYogyakarta2004-04-29Dalam Kota624
58ALIYA SORAYA MAHENDRAPSidoarjo2004-04-30Dalam Kota623
59ABIMAEL IRSA AMRULSukoharjo2004-05-06Dalam Kota6127
60MEILAN YOFITAPYogyakarta2004-05-20Dalam Kota6113
61YUSUF ANWAR ARYA PUTRALYogyakarta2004-05-26Dalam Kota617
62KEYSA ABEL AZ ZAHRAPBantul2004-05-29Dalam Kota614
63INTAN EKA PRATIWILYogyakarta2004-05-30Dalam Kota613
64THOHA NUSWANTORO ADJIELYogyakarta2004-05-31Dalam Kota612
65MUHAMMAD SULTAN GUSTA MAYLANALBantul2004-06-09Dalam Kota6024
66DESI NAWANG WULANPIndramayu2004-07-06Dalam Kota51127


Kuota dari peserta didik yang akan di terima di sdn gedongkiwo adalah sejumlah 56 siswa.
READ MORE - PPDB SDN GEDONGKIWO TAHUN AJARAN 2010/2011

Dampak TeleVisi bagi anak-anak

Minggu, 09 Mei 2010

Televisi merupakan media massa elektronik yang sangat digemari hampir disegala jenjang usia, baik oleh anak-anak remaja maupun orang dewasa sekalipun. Menonton acara televisi sebenarnya sangat baik bagi anak-anak, remaja dan orang dewasa, dengan catatan apabila menonton televisi tersebut tidak berlebihan, acara yang ditonton sesuai dengan usia, dan bagi anak-anak adanya kontrol/pengawasan dari orang tua. Namun kenyataan yang terjadi, banyak dari anak-anak menonton acara yang seharusnya belum pantas untuk ia saksikan serta kebiasaan menonton televisi telah menjadi kebiasaan yang berlebihan tampa diikuti dengan sikap yang kreatif, bahkan bisa menyebabkan anak bersikap pasif.

Bagi anak-anak, kebiasaan menonton televisi bisa mengakibatkan menurunnya minat baca anak-anak terhadap buku, serta masih banyak lagi dampak negatif lainnya jika dibandingkan dampak positifnya yang hanya sedikit sekali. Anak-anak cenderung lebih senang berlama-lama didepan televisi dibandingan harus belajar, atau membaca buku.

Jika kita melihat acara-acara yang disajika oleh stasiun televisi, banyak acara yang disajikan tidak mendidik malahan bisa dakatakan berbahaya bagi anak-anak untuk di tonton. Kebanyakan dari acara televisi memutar acara yang berbau kekerasan, adegan pacaran yang mestinya belum pantas untuk mereka tonton, tidak hormat terhadap orang tua, gaya hidup yang hura-hura (mementingkan duniawi saja) dan masih banyak lagi deretan dampak negatif yang akan menggrogoti anak-anak yang masih belum mengerti dan mengetahui apa-apa. Mereka hanya tahu bahwa acara televisi itu bagus, mereka merasa senang dan terhibur serta merasa penasaran untuk terus mengikuti acara demi acara selanjutnya. Sudah sepatutnya orang tua menyadari hal ini, mengingat betapa besarnya akibat dari menonton televisi yang berlebihan.

Dibawah ini dicantumkan data mengenai fakta tentang pertelevisian Indonesia :

  1. tahun 2002 jam tonton televisi anak-anak 30-35 jam/hari atau 1.560 – 1.820 jam/tahun, sedangkan jam belajar SD umumnya kurang dari 1.000jam/tahun.
  2. 85% acara televisi tidak aman untuk anak, karena banyak mengandung adegan kekerasa, seks dan mistis yang berlebihan dan terbuka.
  3. saat ini ada 800 judul acara anak, dengan 300 kali tayang selama 170jam/minggu padahal satu minggu hanya ada 24 jam X 7 hari = 168 jam.
  4. 40 % waktu tayang diisi iklan yang jumblahnya 1.200 iklan/minggu, jauh diatas rata-rata dunia 561 iklan/minggu.

Berdasarkan perjabaran diatas, bisa dibayangkan apabila anak-anak yang merupak aset-aset bangsa yang akan meneruskan perjuangan bangsa ini serta yang akan memajukan bangsa ini, sejak kecil telah terbiasa dengan hal yang tidak bermanfaat, maka negara ini yang sudah tertinggal dan terpuruk ini akan semakin terpuruk dan tertinggal dan akhirnya akan menjadi negara yang akan di lecehkan oleh negara lain. Inilah fakta yang bukan hanya untuk kita perhatikan tetapi perlu dilakukan tindakan nyata untuk mengantisipasinya. Yang pastinya diperlukan satu-kesatuan tekat dalam setiap diri orang tua dan anggota masyarakat untuk bisa mengatisipasi dampak yang akan terjadi serta bisa menjadi kontrol bagi pihak penyiar televisi terhadap acara-acara yang ditayangkan oleh setiap stasiun televisi.

Jika kita kaji lebih jauh, dampak negatif dari menonton televisi berlebihan yaitu:

  1. Anak 0–4 tahun, menggangu pertumbuhan otak, menghambat pertumbuhan berbicara, kemampuan herbal membaca maupun maupun memahaminya, menghambat anak dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan.
  2. Anak 5-10 tahun, meningkatkan agresivitas dan tindak kekerasan, tidak mampu membedakan antara realitas dan khayalan
  3. Berprilaku konsumtif karena rayuan iklan
  4. Mengurangi kreatifitas, kurang bermain dan bersosialisasi, menjadi manusia individualis dan semdiri
  5. Televisi menjadi pelarian dari setiap keborosan yang dialami, seolah tidak ada pilihan lain
  6. Meningkatkan kemungkinan obesitas (kegemukan) kaena kurang berkreativitas dan berolahraga
  7. Merenggangkan hubungan antar anggota keluarga, waktu berkumpul dan bercengkrama dengan anggota keluarga tergantikan dengan nonton TV, yang cendrung berdiam diri karena asik dengan jalan pikiran masing-masing
  8. Matang secara seksual lebih cepat asupan gizi yang bagus adegan seks yang sering dilihat menjadikan anak lebih cepat matang secara seksual, ditamah rasa ingin tahu pada anak dan keinginan untuk mencoba adegan di TV semain menjerumskan anak.

Mungkin kita beranggapan dampak televisi tidaklah begitu teralu besar bagi anak-anak, malahan orang tua hanya melarang anak-anaknya untuk tidak menonton film yang berbau pornoaksi, dan membiarkan mereka menonton film yang biasa-biasa saja atau memang film anak-anak, namun sebenarnya film anak-anak yang di tonton oleh anak-anak pun tidak menutup kemungkinan bisa berdampak negatif bagi anak itu sendiri. Sekarang seteleh mengetahui begitu besar dampak televisi bagi anak sudah sepatutunya setiap orang tua membatasi waktu menonton dan mengawasi serta menseleksi acara-acara apa saja yang pantas dan tidak pantas untuk di tonton oleh anak-anak.

Peranan Orang Tua Dalam Mengatasi Dampak Negatif Acara Televisi

Setiap orang tua memiliki tanggungjawab untuk selalu mengawasi anaknya dan memperhatikan perkembangannya, oeh sebab itu hal-hal yang sekecil apapun harus bisa diantisipasi oleh setiap orang tua mengenai dampak positif atau negatif yang akan ditimbulkan oleh hal yang bersangkutan. Begitu juga mengenai hal televisi ini, yang sudah nyata dampak negatifnya, sudah sepatutnya setiap orang tua mempersiapkan senjata untuk mengantisipasinya.

Dari begitu banyak dampak yangdiakibatkan oleh tontonan televisi, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan oleh setiap orang tua, yaitu:

  1. Pilih acara yang sesuai dengan usia anak

Jangan biarkan anak-anak menonton acara yang tidak sesuai dengan usianya, walaupun ada acara yang memang untuk anak-anak, perhatikan dan analisa apakah sesuai dengan anak-anak (tidak ada unsur kekerasan, atau hal lainnya yang tidak sesuai dengan usia mereka).

  1. Dampingi anak memonton TV

Tujuannya adalah agar acara televisi yang mereka tonton selalu terkontrol dan orangtua bisa memperhatikan apakah acara tersebut masih layak atau tidak untuk di tonton.

  1. Letakan TV di ruang tengah, hindari menyediakan TV dikamar anak.

Dengan meyimpan TV diruang tengah, akan mempermudah orang tua dalam mengontrol tontonan anak-anaknya, serta bisa mengantisipasi hal yang tidak orang tua inginkan, karena kecendrungan rasa ingin tahu anak-anak sangat tinggi.

  1. Tanyakan acara favorit mereka dan buntu memahami pantas tidaknya acara tersebut untuk mereka diskusikan setelah menonton, ajak mereka menilai karakter dalam acara tersebut secara bijaksana dan positif
  2. Ajak anak keluar rumah untuk menikmati alam dan lingkungan, bersosialisasi secara positif dengan orang lain.

Acara yang bisa dilakukan misalnya hiking, tamasya, siraturahim tempat sanak keluarg dan hal lainnya yang bisa membangun jiwa sosialnya.

  1. Perbanyak membaca buku, letakkan buku ditempat yang mudah dijangkau anak, ajak anak ke toko dan perpustakaan
  2. Perbanyak mendengarkan radio, memutar kaset atau mendengarkan musik sebagai mengganti menonton TV

Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena dengan mendenganrkan radio, anak akan terlatih kemampuan mendengarnya, jika kita bandingkan denga menonton televisi hanya merangsang anak untuk mengikuti alur cerita tampa menganalisis lebih lanjut dari apa yang dialihat dan dengar. Begitu juga dengan mendengarkan musik lebih baik dilakukan bila dibandingkan dengan menonton televisi karena bisa melatih perkembangan imajinasi anak.

sumber: http://majidbsz.wordpress.com

READ MORE - Dampak TeleVisi bagi anak-anak